Selasa, 20 Mei 2014

Semantik: Pertanyaan Mengenai Semantik!



Nama  : Tommy Rafeldi
Kelas   : 6.E
NPM   : 116210198
Tugas  : Semantik

1.    Apakah ada perbedaan makna refensial dan non ferensial ?
Makna refensial dan makna non refensial terdapat perbedaan dari segi ada atau tidaknya makna kata yang referen dengan sesuatu yang di luar bahasa. Hal ini dapat dilihat dari pengertiannya, makna referensial adalah sesuatu di luar bahasa yang diacu oleh kata itu. Sedangkan pengertian makna non refensial adalah kata-kata yang tidak mempunyai referen, maka kata tersebut disebut makna non referensi.  Jadi dapat simpulkan perbedaan antara makna refensial dengan non refensial dapat dilihat pada kata yang menjadi acuan antara kata dengan sesuatu makna di luar bahasa. Contoh, kata meja dan kursi termasuk kata yang bermakna refensial, karena keduanya mempunyai referen, yaitu sejenis perabot rumah tangga yang disebut “meja” dan “kursi”. Sedangkan kata karena dan kata tetapi termasuk kata yang bermakna non referensial.

2.    Mengapa makna afektif lebih terasa secara lisan dari pada tulisan ?
Karena makna afektif berkenaan dengan perasaan pembicara pemakai bahasa secara pribadi, baik terhadap lawab bicara maupun terhadap objek yang dibicarakan. Sehingga lebih terasa  secara lisan, dari bahasa lisan inilah dapat kita ketahui secara langsung bahwa pembicara apakah sedang keadaan marah, sedih, senang ataupun bahagia, pembicara suka atau tidak dengan keadaan atau objek yang sedang dihadapinya. Jika ia merasa senang pastikan mengucapkan kata-kata atau kalimat yang enak didengar, sedangkan kalau pembicara merasa tidak suka dengan keadaan atau objek yang dihadapinya pasti ia akan menggucapkan kata-kata atau kalimat yang kurang berkenan di hati.

3.    Apa yang membedakan makna stilistika pada kata rumah, pondok, dan istana?
Makna stilistika berkenaan dengan gaya pemilihan kata sehubungan dengan adanya perbedaan sosial dan bidang kegiatan di dalam masyarakat. Rumah, pondok, dan istana merupakan sebuah tempat yang dapat dijadikan tempat tinggal. Akan tetapi perbedaan latar  sosial memilah orang yang layak menempati rumah tersebut.

4.    Jelaskan perbedaan yang mendasar antara idiom penuh dan makna idiom sebagian !
Perbedaan mendasar pada idiom penuh dan idiom sebagian adalah unsur-unsur pembangun dalam suatu kata tersebut. Idiom penuh adalah idiom yang unsur-unsurnya secara keseluruhan sudah merupakan satu kesatuan  dengan satu makna. Misalnya menjual gigi. Kedua kata tersebut memiliki kesatuan makna idiom (tidak mengandung unsur leksikal)
Idiom sebagian adalah idiom yang sebagian unsurnya masih memiliki unsur leksikalnya sendiri. misalnya daftar hitam. Kata daftar merupakan makna leksikal, eangkan hitam dimaknai sebagi orang yang  memiliki kesalahan.

5.    Jelaskan idiomatikal dan peribahasa !
Yang dimaksud dengan idiomatikal adalah makna sebuah satuan bahasa (kata, frasa, atau kalimat) yang “menyimpang” dari makna leksikal atau makna gramatikal unsur-unsur pembentuknya. Sedangkan pribahasa merupakan kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu. Karena pribahasa ini bersifat memperbandingkan atau mengumpamakan maka lazim juga disebut dengan nama perumpamaan.

6.    Jelaskan perbedaan makna kata dengan makna istilah ?
Perbedaan antara makna kata dan makna istilah berdasarkan ketepatan makna kata itu dalam penggunaannya secara umum dan secara khusus. Dalam penggunaannya secara umum kata-kata itu digunakan secara tidak cermat sehingga maknanya bersifat umum. Tetapi dalam penggunaan secara khusus, dalam bidang kegiatan tertentu, kata-kata itu digunakan secara cermat sehingga maknanyapun menjadi tepat.

7.    Apa perbedaan idiom, ungkapan, dan metafora?
Jawab:
            Idiom, ungkapan, dan metafora sebenarnya mencakup objek pembicaraan yang sama, hanya saja segi pandangannya yang berlainan.
a.    Idiom dilihat  dari segi makna, yaitu “menyimpangnya” makna idiom ini dari makna leksikal  dan makna gramatikal unsur-unsur pembentuknya. Contohnya otak minyak artinya cerdas.
b.    Ungkapan dilihat dari segi ekspresi bahasanya, yaitu dalam usaha penutur menyampaikan pikiran, perasaan, dan emosinya dalam bentuk-bentuk satuan tertentu yang dianggap paling tepat dan paling kena. Misalnya bagaikan melukis di atas air, bermakna pekerjaan yang sia-sia.
c.    Metafora dilihat dari segi digunakannya suatu untuk memperbandingkan  terhadap sesuatu yang lain. Contohnya pahlawan sebagai bunga bangsa.

8.    Jelaskan makna leksikal dan denotatif !
Makna leksikal adalah makna yang sesuai dengan referennya, makna yang sesuai dengan hasil observasi alat indra, atau makna yang sungguh-sungguh nyata dalam kehidupan.  Misalnya, kata tikus makna leksikalnya adalah sebangsa binatang pengerat yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit tifus.
Makna gramatikal adalah adalah makna yang hadir sebagai akibat adanya proses gramatikal seperti proses afiksasi, proses reduplikasi, dan proses komposisi. Proses afiksasi awalan ter- pada kata angkat dalam kalimat batu seberat itu terangkat juga oleh adik melahirkan makna “dapat”, dan kalimat ketika balok itu ditarik, papan itu terangkat ke atas malahirkan makna gramatikal “tidak sengaja”. Jadi dapat disimpulkan bahwa makna leksikal adalah makna yang ada dalam kamus atau makna yang sebenarnya, sedangkan makna gramatikal adalah makna kata yang timbul akibat proses gramatiakal seperti afiksasi, reduplikasi dan lain-lain. 

9.    Jelaskan penyebab perubahan makna konotasi dapat berubah dari waktu-kewaktu?
Sebuah kata disebut mempunyai makna konotatif apabila kata itu mempunyai “nilai rasa”, baik positif maupun negatif. Dalam kehidupan masyarak sudah menjadi sifat manusia untuk selalu memperhalus pemakaian bahasa. Karena makna konotasi atau makna konotatif dapat berubah dari waktu ke waktu karena berfungsi untuk memperhalus kata yang digunakan. Seiring perkembangan zaman setiap kata pasti mengalami perkembangan. Misalnya kata bisu diganti dengan kata tuna wicara. Kata pelayan (toko) diganti dengan kata pramuniaga.  

10.  Jelaskan mengenai makna kolokatif!
Makna kolokatif adalaah  makna kata dalam kaaitannya dengan makna kata lain yang mempunyai tempat yang sama dalam sebuah frasa. Misalnya gadis  cantik. Gadis   dan cantik  memiliki kolokasi yang sama karena dapat menempati posisi. Akan tetapi jika diganti dengan pemuda cantik , maka fraa tersebut sudah tidak memiliki kolokasi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar