Nama : Tommy Rafeldi
Kelas : 6.E
NPM : 116210198
Tugas : Semantik
1. Apakah ada perbedaan makna refensial dan non ferensial
?
Makna refensial dan makna non
refensial terdapat perbedaan dari segi ada atau tidaknya makna kata yang
referen dengan sesuatu yang di luar bahasa. Hal ini dapat dilihat dari
pengertiannya, makna referensial adalah sesuatu di luar bahasa yang diacu oleh
kata itu. Sedangkan pengertian makna non refensial adalah kata-kata yang tidak
mempunyai referen, maka kata tersebut disebut makna non referensi. Jadi dapat simpulkan perbedaan antara makna
refensial dengan non refensial dapat dilihat pada kata yang menjadi acuan
antara kata dengan sesuatu makna di luar bahasa. Contoh, kata meja dan kursi
termasuk kata yang bermakna refensial, karena keduanya mempunyai referen, yaitu
sejenis perabot rumah tangga yang disebut “meja” dan “kursi”. Sedangkan kata
karena dan kata tetapi termasuk kata yang bermakna non referensial.
2. Mengapa makna afektif lebih terasa secara lisan dari
pada tulisan ?
Karena makna afektif berkenaan
dengan perasaan pembicara pemakai bahasa secara pribadi, baik terhadap lawab
bicara maupun terhadap objek yang dibicarakan. Sehingga lebih terasa secara lisan, dari bahasa lisan inilah dapat
kita ketahui secara langsung bahwa pembicara apakah sedang keadaan marah,
sedih, senang ataupun bahagia, pembicara suka atau tidak dengan keadaan atau
objek yang sedang dihadapinya. Jika ia merasa senang pastikan mengucapkan
kata-kata atau kalimat yang enak didengar, sedangkan kalau pembicara merasa
tidak suka dengan keadaan atau objek yang dihadapinya pasti ia akan
menggucapkan kata-kata atau kalimat yang kurang berkenan di hati.
3. Apa yang membedakan makna stilistika pada kata rumah,
pondok, dan istana?
Makna
stilistika berkenaan dengan gaya pemilihan kata sehubungan dengan adanya
perbedaan sosial dan bidang kegiatan di dalam masyarakat. Rumah, pondok, dan
istana merupakan sebuah tempat yang dapat dijadikan tempat tinggal. Akan tetapi
perbedaan latar sosial memilah orang
yang layak menempati rumah tersebut.
4. Jelaskan perbedaan yang mendasar antara idiom penuh dan
makna idiom sebagian !
Perbedaan mendasar pada idiom penuh dan idiom sebagian adalah unsur-unsur
pembangun dalam suatu kata tersebut. Idiom
penuh adalah
idiom yang unsur-unsurnya secara keseluruhan sudah merupakan satu kesatuan dengan satu makna. Misalnya menjual gigi.
Kedua kata tersebut memiliki kesatuan makna idiom (tidak mengandung unsur
leksikal)
Idiom sebagian adalah idiom yang
sebagian unsurnya masih memiliki unsur leksikalnya sendiri. misalnya daftar
hitam. Kata daftar merupakan makna leksikal, eangkan hitam dimaknai sebagi
orang yang memiliki kesalahan.
5. Jelaskan idiomatikal dan peribahasa !
Yang
dimaksud dengan idiomatikal adalah makna sebuah satuan bahasa (kata, frasa,
atau kalimat) yang “menyimpang” dari makna leksikal atau makna gramatikal
unsur-unsur pembentuknya. Sedangkan pribahasa merupakan kelompok kata atau
kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu. Karena
pribahasa ini bersifat memperbandingkan atau mengumpamakan maka lazim juga
disebut dengan nama perumpamaan.
6. Jelaskan perbedaan makna kata dengan makna istilah ?
Perbedaan antara makna kata dan
makna istilah berdasarkan ketepatan makna kata itu dalam penggunaannya secara
umum dan secara khusus. Dalam penggunaannya secara umum kata-kata itu digunakan
secara tidak cermat sehingga maknanya bersifat umum. Tetapi dalam penggunaan
secara khusus, dalam bidang kegiatan tertentu, kata-kata itu digunakan secara
cermat sehingga maknanyapun menjadi tepat.
7. Apa perbedaan idiom, ungkapan, dan metafora?
Jawab:
Idiom,
ungkapan, dan metafora sebenarnya mencakup objek pembicaraan yang sama, hanya
saja segi pandangannya yang berlainan.
a.
Idiom dilihat
dari segi makna, yaitu “menyimpangnya”
makna idiom ini dari makna leksikal
dan makna gramatikal unsur-unsur pembentuknya. Contohnya otak minyak
artinya cerdas.
b.
Ungkapan dilihat dari segi ekspresi bahasanya, yaitu
dalam usaha penutur menyampaikan pikiran, perasaan, dan
emosinya dalam bentuk-bentuk satuan tertentu yang dianggap paling tepat dan paling kena. Misalnya bagaikan melukis di atas
air, bermakna pekerjaan yang sia-sia.
c.
Metafora dilihat dari segi digunakannya suatu untuk memperbandingkan terhadap sesuatu yang lain. Contohnya
pahlawan sebagai bunga bangsa.
8. Jelaskan makna leksikal dan denotatif !
Makna leksikal adalah makna yang
sesuai dengan referennya, makna yang sesuai dengan hasil observasi alat indra,
atau makna yang sungguh-sungguh nyata dalam kehidupan. Misalnya, kata tikus makna leksikalnya adalah
sebangsa binatang pengerat yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit tifus.
Makna gramatikal adalah adalah makna
yang hadir sebagai akibat adanya proses gramatikal seperti proses afiksasi,
proses reduplikasi, dan proses komposisi. Proses afiksasi awalan ter- pada kata
angkat dalam kalimat batu seberat itu terangkat juga oleh adik melahirkan makna
“dapat”, dan kalimat ketika balok itu ditarik, papan itu terangkat ke atas
malahirkan makna gramatikal “tidak sengaja”. Jadi dapat disimpulkan bahwa makna
leksikal adalah makna yang ada dalam kamus atau makna yang sebenarnya,
sedangkan makna gramatikal adalah makna kata yang timbul akibat proses
gramatiakal seperti afiksasi, reduplikasi dan lain-lain.
9. Jelaskan penyebab perubahan makna konotasi dapat
berubah dari waktu-kewaktu?
Sebuah kata disebut mempunyai makna
konotatif apabila kata itu mempunyai “nilai rasa”, baik positif maupun negatif.
Dalam kehidupan masyarak sudah menjadi sifat manusia untuk selalu memperhalus
pemakaian bahasa. Karena makna konotasi atau makna
konotatif dapat berubah dari waktu ke waktu karena berfungsi untuk memperhalus
kata yang digunakan. Seiring perkembangan zaman setiap kata pasti mengalami
perkembangan. Misalnya kata bisu diganti
dengan kata tuna wicara. Kata pelayan (toko) diganti dengan kata pramuniaga.
10. Jelaskan
mengenai makna kolokatif!
Makna
kolokatif adalaah makna kata dalam
kaaitannya dengan makna kata lain yang mempunyai tempat yang sama dalam sebuah
frasa. Misalnya gadis cantik. Gadis
dan cantik memiliki kolokasi
yang sama karena dapat menempati posisi. Akan tetapi jika diganti dengan pemuda cantik , maka fraa tersebut sudah
tidak memiliki kolokasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar