Kamis, 27 Maret 2014

ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KORAN RIAU POS



Anak-anak Rindu

Kau anakku,
Kau lahir dari rindu ayah ibumu
Lalu kami memberimu nama merdu
Di pagi hari saat langit tak berbaju

Bunga-bunga kembang
Burung-burung terbang
Taman-taman riang, berkumpul memandang

Lalu mereka membawamu terbang
Diiringi suara suara selendang
Tinggi naik di panggung awan biru berkelambu
Menari dan memuji mujimu

Anak yang lahir dari rindu ludahnya madu

Kau anakku,
Darahku,
Dagingku,
Kata-kataku, kau lahir dari rindu ayah ibumu

Menteng kalasan, Februari 2005
Muhammad Hanif MA adalah alumnus pondok pesantren Al-Amin Prenduan Madura. Kini tinggal di Pekanbaru.

Analisis Gaya Bahasa:
1.      “lahir dari rindu ayah ibumu” merupakan contoh penggunaan majas metafora, yang mana majas metafora merupakan gaya bahasa yang membuat suatu benda tidak mempunyai sifatnya yang biasa, melainkan sifat yang lain, secara harfiah tidaklah mungkin rindu memiliki janin dan dapat berkembang biak layaknya manusia.
2.      “Bunga-bunga kembang “ merupakan penggunaan majas reduplikasi atau pengulangan kata yang berfungsi sebagai pemerkuat dan penegasan apa yang dituju. Secara makna mengartikan bunga-bunga yang kembang saat itu bukan satu tetapi banyak.
3.      “Burung-burung terbang “ merupakan penggunaan majas reduplikasi atau pengulangan. Yang bermakna penegasan bahwa saat itu banyak burung yang terbang.
4.      “Taman-taman” masih merupakan contoh penggunaan majas reduplikasi atau pengulangan dengan tujuan menegaskan.
5.      “Diiringi suara suara selendang” merupakan penggunaan majas personifikasi yang mana menggambarkan seolah-olah benda tersebut hidup. Secara harfiah tidaklah mungkin selendang berjalan mengiringi seseorang,namun disini selendang seakan-akan ikut berjalan.
6.      “Menari dan memuji mujimu” merupakan bagian dari majas repetisi karna sesuuai dengan maknanya berfungsi mempertajam sentuhan keindahan.
7.      “Anak yang lahir dari rindu ludahnya madu” adalah menggunakan majas hiperbola, yang mana melebih- lebihkan pernyataan, biasanya gaya ini menimbulkan kesan intensitas.
8.      “awan biru berkelambu” merupakian majas metafora yang mana secara harfiah tidak ada awan yang berwarna biru, tetapi putih,begitu juga tidak ada awan yang berkelambu,adapun awan biasanya berangin ataupun berasap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar