Anak-anak Rindu
Kau anakku,
Kau lahir
dari rindu ayah ibumu
Lalu kami
memberimu nama merdu
Di pagi hari
saat langit tak berbaju
Bunga-bunga
kembang
Burung-burung
terbang
Taman-taman
riang, berkumpul memandang
Lalu mereka
membawamu terbang
Diiringi suara
suara selendang
Tinggi naik di
panggung awan biru berkelambu
Menari dan
memuji mujimu
Anak yang lahir
dari rindu ludahnya madu
Kau anakku,
Darahku,
Dagingku,
Kata-kataku, kau
lahir dari rindu ayah ibumu
Menteng kalasan, Februari 2005
Muhammad Hanif MA adalah alumnus pondok pesantren
Al-Amin Prenduan Madura. Kini tinggal di Pekanbaru.
Analisis Gaya Bahasa:
1.
“lahir
dari rindu ayah ibumu” merupakan contoh penggunaan majas metafora, yang mana
majas metafora merupakan gaya bahasa yang membuat suatu benda tidak mempunyai
sifatnya yang biasa, melainkan sifat yang lain, secara harfiah tidaklah mungkin
rindu memiliki janin dan dapat berkembang biak layaknya manusia.
2.
“Bunga-bunga
kembang “ merupakan penggunaan majas reduplikasi atau pengulangan kata yang berfungsi
sebagai pemerkuat dan penegasan apa yang dituju. Secara makna mengartikan
bunga-bunga yang kembang saat itu bukan satu tetapi banyak.
3.
“Burung-burung
terbang “ merupakan penggunaan majas reduplikasi atau pengulangan. Yang
bermakna penegasan bahwa saat itu banyak burung yang terbang.
4.
“Taman-taman”
masih merupakan contoh penggunaan majas reduplikasi atau pengulangan dengan
tujuan menegaskan.
5.
“Diiringi
suara suara selendang” merupakan penggunaan majas personifikasi yang mana
menggambarkan seolah-olah benda tersebut hidup. Secara harfiah tidaklah mungkin
selendang berjalan mengiringi seseorang,namun disini selendang seakan-akan ikut
berjalan.
6.
“Menari
dan memuji mujimu” merupakan bagian dari majas repetisi karna sesuuai dengan
maknanya berfungsi mempertajam sentuhan keindahan.
7.
“Anak
yang lahir dari rindu ludahnya madu” adalah menggunakan majas hiperbola, yang
mana melebih- lebihkan pernyataan, biasanya gaya ini menimbulkan kesan
intensitas.
8.
“awan
biru berkelambu” merupakian majas metafora yang mana secara harfiah tidak ada
awan yang berwarna biru, tetapi putih,begitu juga tidak ada awan yang
berkelambu,adapun awan biasanya berangin ataupun berasap.