Kamis, 21 Maret 2013

Kata-kata Mutiara oleh Tommy Rafeldi




Motivasi dan Inspirasi 







Ciri-ciri orang pintar adalah orang yang tahu cara menyelesaikan masalahnya 


Hidup itu susah, tapi kalau takut menjalankannya tidak usah hidup 


Guru adalah sebagai penyejuk dalam kehausan dan penerang dalam kegelapan 


Kerjakanlah sesuatu itu dengan rasa senang 


Ketika ia marah, bersikap santunlah. Dan ketika ia tertawa, tersenyumlah 


Seorang penindas, akan ditolong oleh yang tertindas 


Jadikanlah hidupmu itu dengan rasa penuh percaya diri dan berarti 


Utamakanlah buat dia menjadi nyaman, maka dia takkan pernah melupakanmu 


Mengalah demi dia adalah salah satu cara menjaga hubunganmu 


Jangan pernah berharap dengan ketidakpastian yang diberikannya 


Selalulah bahagia apabila itu membuatnya bahagia...oleh dia 


Jadikan orang yang berharga di hatimu sebagai inspirasi, walau dia tak lagi di hati 


Jangan jadikan dia sebagai kekasihmu saja, tapi jadikanlah dia sebagai teman dan sahabatmu 


Keluhanmu tak ada arti, tapi usahamu lebih berarti 


Bahagiakanlah orangtuamu, sebelum diselimuti kain kafan 


Apa yang engkau alami dalam sepanjang hidupmu, itu semua adalah rencana Allah 


Jangan pernah benci kepada orang yang menyakitimu, ikhlaskanlah dan doakan dia 


Saling percaya, dapat menyelasaikan permasalahan dengan kepala dingin, dan mengenang pengorbanan sau sama lain, itu semua akan membuat hubunganmu bertahan lebih lama bahkan selamanya 


Jangan lupakan orang yang pernah ada di hatimu, dan jangan sesali apabila dia telah pergi dari muka bumi ini, karena dia salah satu yang mengerti akan kamu

Kamis, 21 Februari 2013

Kesan Pertama

Jumat, 15 Februari 2013 di Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau Jurusan Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia. Pada jam 16.00 WIB mata kuliah Menulis Lanjut bersama dosen Alber, M.Pd.. Kami sedang menunggu kehadirannya di ruang 6.57 gedung C. Tidak lama kemudian, dosenpun datang menuju keruangan kami dan langsung duduk tepat di hadapan kami semua. Mata tertuju kepadanya, seperti perkiraan bahwa dosen tersebut sering kami lihat ketika Ia sedang jadi pengawas di setiap ujian. Wajahnya sudah tidak asing bagi kami, akan tetapi kami baru pertama kalinya Pak Alber mengajar kami. Saya sendiri belum tahu bagaimana sifatnya kepada mahasiswa, namun dalam hati saya berkata, “semoga saya menyukai dosen ini agar segala pelajaran yang Ia beikan dapat saya terima dengan ikhlas”. Salam dan sapapun Ia lontarkan kepada kami, serta memperkenalkan dirinya kepada mahasiswa yang Ia akan berikan pengetahuannya. Awal perkenalan saja sudah menanyakan dari daerah mana Ia berasal dengan menebak dari cara logat atau berbahasanya. Kamipun cukup tercengang, karena dari cara Pak Alber berbicara sedikitpun tidak ada bebau bahasa daerah asalnya. Kamipun mencoba menebaknya, tapi jawabannya salah semua. Menurut dari sisi namanya Pak Alber mencoba memberitahukan dengan namanya yang hampir mirip dengan nama orang Eropa, dapat dikatakan berasal dari dunia barat, dan dari nama kepanjangannya saja bernama Ningrat sesuai dengan nama daerah jawa, jadi kalau digabungkan Alber Ningrat berasal dari Jawa Barat. Kamipun tertawa dibuatnya, akan tetapi kata Pak Alber bahwa itu salah. Kami semuapun tercengang, dan yang sebenarnya Pak Alber yang bergelar M.Pd., ini berasal dari Lipat Kain asli orang Riau. Jenjang pendidikannya juga bagus saya lihat. Kontrak kuliahpun diperlihatkan dan dibacakannya, karena itu merupakan suatu hal yang wajib di taati dalam belajar pada mata kuliahnya. Di hari pertama saja, pertanyaan-pertanyaan sudah dilontarkannya kepada kami melihat bahwa Pak Alber menanggapi kalau yang mengajar mata kuliah Menulis waktu itu adalah dosen yang jeli dan ahli dibidangnya, justru itu Pak Alber menganggap bahwa kami sudah menguasai cara penulisan yang benar. Sayapun hanya bisa tersenyum, karena apa yang telah kami dapatkan dari pelajaran sebelumnya belum tentu kami bisa mengingatnya, dan menulis yang benar dan tepat. Untuk itu kita perlu mata kuliah menulis lanjut, karena kita bisa mengevaluasi kembali dan menambahkan pengetahuan yang baru disampaikan dan dibimbing oleh Alber,M.Pd. Semoga dihari selanjutnya kita bisa berinteraksi dan bersilahturahmi antara dosen dengan mahasiswa. Bimbinglah kami setulus hati, jika kami salah tolong diingatkan dengan baik. Karena kami tahu, bahwa dari cara tutur kata atau berbicara Pak Alber sama seperti sifatnya yaitu selalu dengan kasih sayang bijaksana.

Rabu, 09 Januari 2013

Hembusan Bait



Gemuruh
Karya: Tommy Rafeldi

Hati bergemuruh,
Terasa dicambuk,
Di landa untaian emosi,
Dicampur amarah kekesalan,
Membakar jiwa dan raga

Hati membeku,
Kening mengkerut,
Cengkraman mengepal kuat,
Ingin teriakkan keseluruh muka bumi ini

Hati bergemuruh
Di tengah teriknya matahari,
Di jalan yang penuh sesak,
Orang-orang menjadi tumbal,
Tumbal cacian menjadi hinaan,
Dan hinaan menjadi fitnahan.

Hati bergemuruh
Menutup mata hati yang telah mati,
Telinga yang tertutup oleh rambut,
Dari arah-arahan yang datang,
Tak lagi bermakna
Dan tak lagi berharga.


Dersik atau Deru
Karya: Tommy Rafeldi

Dersik...
 yang menyejukkan hari,
Membuat pepohonan menari-nari,
Membuat awan menutupi sinar matahari,
Bagaikan didunia surga ilahi

Deru...
Membuat hati terbakar,
Membuat telinga tertutup
Oleh telapak tangan,
Memiliki tantangan
Dalam permasalahan
Mendapatkan hikmah atas perjuangan

Kabir mengabir dilautan
Dimana akan kau cari kehidupan,
Mencari tempat kebenaran

dersik atau deru?


Aku Padamu
Karya: Tommy Rafeldi

Suaramu
Menggema ditelingaku,
dan masihku dengar,

Raut wajahmu
Membayangi pikiranku,
dan masihku ingat,

Tawamu
Membuatku tersenyum sendiri,
dan sulit dilupakan.

dengar,
ingat,
dan dilupakan.

Itulah aku padamu.
                                              


Kerinduanku
Karya: Tommy Rafeldi

Dibawah pepohonan dengan angin malam,
bersama kita pandangi bintang,
bercerita sepenuh rasa,
meneteskan air mata,

mendengar semua dari bibirmu
ucapkan berbagai rangkaian kata-kata
dari suatu ungkapan perasaan
yang telah disimpan 

Jemari ini,
ingin sekali menggenggam tanganmu,
dan tubuh ini, ingin merangkulmu
disaat kedinginan malam,
merasakan hangatnya tubuh
serta detak jantungmu,
merasakan kesepian di hatimu
dan juga keluh kesahmu.



Tak Ingat Tuhan
Karya: Tommy Rafeldi

Muno sendiri ditelan kegelapan
Dalam lubuk jiwa yang mungut
Kepada Maha Kuasa,
Jauh dari-Nya
Lupa nikmat yang diberikan-Nya
Tak mengenal orang,
Tak mengenal diri sendiri
Semakin dekat pula di Jahanam,
Yang akan berhenti di liang lahat.



Akulah bintang
Karya: Tommy Rafeldi

Mereka berlomba-lomba
memancarkan sinarnya diwajahmu,
Di malam yang tak terselimuti awan
dan ditemani cahaya rembulan penuh,
Namun, aku juga ada...
Diantara mereka,
Yang berada dibarisan paling belakang.



Muhasabah
Karya: Tommy Rafeldi

Ingatkah engkau,
Ketika dilahirkan di muka bumi ini?
Ingatkah engkau,
Perjuangan demi nyawanya?
Ingaktkah engkau,
Akan pengorbanan dan kasih sayangnya?
Dan ingatkah,
Disaat kau bentak dan katakan ah kepadanya?
Kau hempaskan pintu,
Kau caci dia,
Dan kau permalukan dia
di atas tawa dan nyanyian orang-orang
atas perilaku burukmu
bayangkanlah,
Disaat kau berjalan dilorong-lorong yang sempit,
Di gang-gang yang berliku,
Kau lihat, dan kau temukan,
Bendera putih telah tertancap
Tenda biru telah terpampang
Orang-orang telah berdatangan,
Dan kau kejar dengan perasaan tegang,
Dan dari jauh kau lihat,
Dengan tangisan,
Rasa kekesalanmu,
Dan kata maafmu,
Tak dapat merubah itu semua,
Karena,
Dia telah terselimuti kain kafan


Dengarkanlah Bisikmu
Karya: Tommy Rafeldi

Dapatkah kita mendayung peruh
Menyatukan ingin kita

Khilaf kecil mengusik
Bagai angin berhembus kencang
Goyahkan kaki kita,
Membuatku terdiam dan terpaku

Sanggupkah kita saling meredam,
Ataukah hanya saling menyalahkan

Pahitnya persimpangan,
Telah kita temukan,
Tak usah lagi dikenang,
Dan usap air matamu,
Dan dengarkanlah bisikmu.



Indonesiaku terbang dengan sayap Garuda
Karya: Tommy Rafeldi

Bangkitlah Indonesiaku,
Bangkitlah Garudaku,

Jangan biarkan kita ini
Terhempas dan terinjak,

Serukan semangatmu,
Kobarkan tekadmu,
Teriakkan suaramu,
Untuk Indonesiaku satu

Bentangkan sayapmu,
Terbanglah tinggi,
Setinggi musuhmu,
Cengkramlah mereka
Yang akan menghadangmu.

Ayo bangun,
Ayo bangunlah Indonesiaku,

Bangkitlah
Dan bangkitlah Garudaku.



Kisahku
Karya: Tommy Rafeldi

Sakit karena cintamu
Engkau tak mengerti diriku,
Haruskah aku balas semua ini
Agarku puas,
Memberi hasratku ini,

Sudah cukupkah
Kau hancurkan semua,
Mimpi indah yang aku inginkan,
Kini hanyalah puing kenangan
dan kesedihan

Berharap,
Engkaulah tulang rusukku ini